Swimming Sperm

Senin, 18 Januari 2016

Sadarlah Diri, Bangunkan Hati

Kadang berdiri pada sebuah titik

Dimana keinginan terasa bergidik

Terlalu tinggi tanpa mengerti

Bahwasanya diri tak memiliki banyak arti

Kadang memandang layaknya pedang

Menyayat apapun yg ia inginkan

Padahal tau akan mata yg tumpul

Jelas menatap bayang lemah yang tiada terpantul

Menunjuk jari sebagai manusia

Menggumpal hati dengan buihan asa

Padahal sadar akan pedihnya sia

Apalah tapi jika hati terlanjur buta

Merengek cahaya yg indah nan mempesona

Padahal sadar tak memiliki mata

Apalah tapi jika nafsu tlah merenggut jiwa

Sadarlah diri
Bangunkan hati

Kau tak mampu menuntut kesempurnaan

Pada bagian yang sejatinya memiliki kekurangan

Tapi

Sadarlah diri
Bangunkan hati

Kau mampu mengusap lembut kebahagian

Pada bagian rasa syukur yang menenangkan

18 Januari 2016 00.12


Jumat, 23 Oktober 2015

Sajak Calon Wanitaku


Untukmu Calon Wanitaku
Ingatkah ?
saat langkah ini terhenti dihadapanmu,
tak pernah ucapku mengajakmu mengarungi kemaksiatan
melainkan keinginan tulus tuk menuai puing keberkahan
Sadarkah ?
tak sedikitpun ku bisikkan bualan adzab dalam khayalan
melainkkan ajakan indah dalam untaian kebenaran,

Sumpahku !
tak akan pernah sudi kurangkaikan jari jemari.

tak jua ku langkahkan kaki mendekati  jilatan api.

sebelum kedua mata menatap tajam sang wali.

yang kubalas ucap ijab yang menggetarkan diri.

dengan kabul yang penuh akan keyakinan hati.


Andailah Calon Wanitaku
tujuan ini dalam alunan nafas yang sama
yang di keheningan malam ia berlantun seirama
yang dalam teriknya dunia ia selangkah dan sejiwa
sungguh ku siap tuk mengarungi kerasnya samudra
tuk menjemput sakinah mawaddah dan warohmah
bersamamu dalam nikmat buaian Rahmat-Nya

Namunlah Calon Wanitaku
jikalau kemewahan dunia yang kau cari
bilalah kebahagian semu  yang kau anggap hakiki
ataukah keinginan diri ingin mendominasi
maka tolong larilah sendiri menjauhi lingkaranku ini

Tak Mengapa 
mungkin diluar sana
banyak yang lebih indah menjuntai kata
menuai janji manis sebelum sang halal tiba
yang sejuk mengajak ke angkara murka
atau mungkin lebih mampu memenuhi semua
semua yang menjadi tuntutan asa
jujur tak mengapa

apalah daya sang manusia sederhana
yang kepada Rabb nya, Ia mengantungkan segala
begitupun memintamu dalam tiap lantunan do’a
yang siap bersamamu atas izin-Nya
yang  ikhlas kehilanganmu karena kuasa-Nya


Wahai Calon Wanitaku
yang di Lauhul Mahfudz masih terahasia namamu
dengarlah sajak sederhanaku
yang ku tulis sembari menunggu
kedatanganmu yang amat membahagiakanku.

Untukmu Calon Wanitaku


(By @emenk_fp, untuk seorang yg masih dalam anganku)