Kadang berdiri pada sebuah titik
Dimana keinginan terasa bergidik
Terlalu tinggi tanpa mengerti
Bahwasanya diri tak memiliki banyak arti
Kadang memandang layaknya pedang
Menyayat apapun yg ia inginkan
Padahal tau akan mata yg tumpul
Jelas menatap bayang lemah yang tiada terpantul
Menunjuk jari sebagai manusia
Menggumpal hati dengan buihan asa
Padahal sadar akan pedihnya sia
Apalah tapi jika hati terlanjur buta
Merengek cahaya yg indah nan mempesona
Padahal sadar tak memiliki mata
Apalah tapi jika nafsu tlah merenggut jiwa
Sadarlah diri
Bangunkan hati
Kau tak mampu menuntut kesempurnaan
Pada bagian yang sejatinya memiliki kekurangan
Tapi
Sadarlah diri
Bangunkan hati
Kau mampu mengusap lembut kebahagian
Pada bagian rasa syukur yang menenangkan
18 Januari 2016 00.12