Swimming Sperm

Jumat, 23 Oktober 2015

Sajak Calon Wanitaku


Untukmu Calon Wanitaku
Ingatkah ?
saat langkah ini terhenti dihadapanmu,
tak pernah ucapku mengajakmu mengarungi kemaksiatan
melainkan keinginan tulus tuk menuai puing keberkahan
Sadarkah ?
tak sedikitpun ku bisikkan bualan adzab dalam khayalan
melainkkan ajakan indah dalam untaian kebenaran,

Sumpahku !
tak akan pernah sudi kurangkaikan jari jemari.

tak jua ku langkahkan kaki mendekati  jilatan api.

sebelum kedua mata menatap tajam sang wali.

yang kubalas ucap ijab yang menggetarkan diri.

dengan kabul yang penuh akan keyakinan hati.


Andailah Calon Wanitaku
tujuan ini dalam alunan nafas yang sama
yang di keheningan malam ia berlantun seirama
yang dalam teriknya dunia ia selangkah dan sejiwa
sungguh ku siap tuk mengarungi kerasnya samudra
tuk menjemput sakinah mawaddah dan warohmah
bersamamu dalam nikmat buaian Rahmat-Nya

Namunlah Calon Wanitaku
jikalau kemewahan dunia yang kau cari
bilalah kebahagian semu  yang kau anggap hakiki
ataukah keinginan diri ingin mendominasi
maka tolong larilah sendiri menjauhi lingkaranku ini

Tak Mengapa 
mungkin diluar sana
banyak yang lebih indah menjuntai kata
menuai janji manis sebelum sang halal tiba
yang sejuk mengajak ke angkara murka
atau mungkin lebih mampu memenuhi semua
semua yang menjadi tuntutan asa
jujur tak mengapa

apalah daya sang manusia sederhana
yang kepada Rabb nya, Ia mengantungkan segala
begitupun memintamu dalam tiap lantunan do’a
yang siap bersamamu atas izin-Nya
yang  ikhlas kehilanganmu karena kuasa-Nya


Wahai Calon Wanitaku
yang di Lauhul Mahfudz masih terahasia namamu
dengarlah sajak sederhanaku
yang ku tulis sembari menunggu
kedatanganmu yang amat membahagiakanku.

Untukmu Calon Wanitaku


(By @emenk_fp, untuk seorang yg masih dalam anganku) 

Jumat, 16 Oktober 2015

“GALAU ? Don’t MOVE ON, HIJRAH Lah”


Assalamualaiku Warahmatullah Wabarakatuh.
Tulisan ini sebenarnya belum pantas saya share ke kawan pembaca, tapi karna banyaknya teman-teman yang curhat masalah ini dan juga banyak dirasakan manusia zaman sekarang ini, saya coba membagi tulisan yang saya angkat dari pengalaman pribadi yang juga cukup kelam. Seperi halnya perkataan Hasan Al-Bashri “Andaikata  seorang muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya terkecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada pemberi nasehat.
Galau, adalah  virus  yang sangat nge-hits di abad 21 ini, banyak hal yang mebuat virus itu suka singgah dan menetap dengan kurun waktu tertentu dalam hari-hari penderitanya, salah satu hal yang sering menjadi pemicunya adalah “Putus Cinta” karna pacaran (terutama yang dipitusin tuh).   Banyak dampak yang ditimbulkan virus ini, bahkan bisa ditulis seperti peringatan dikotak rokok, “Galau dapat menyebab frustasi, gelisah, sekolah dan kerjaan gak karuan, bahkan terbukti sangat menggangu kesehatan, sampai bisa berujung pada kematian” (serem ekh). Namun hal ini hanya berlaku bagi mereka-mereka yang terlalu menikmati penggrogotan virus tersebut, berbeda halnya dengan orang-orang yang cepat untuk mengobati dan mengurangi bahkan membuang virus tersebut dengan istilah yang gak kalah ng-trend yaitu Move On.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai derajat Move On, jika kita googling pun banyak orang hebat yang telah membahas tentang cara terbaik, terjitu, tercepat, bahkan termutakhir (wkwkwkwkwk, becanda) mengatasianya. Nah kali ini saya pun akan mencoba berbagi pengalaman mengatasi kegalauan karna “Putus Cinta”, tapi bukan dengan jalan Move On melainkan “Hijrah”.
Biasanya galauwers memaknai  Move On dengan segera melupakan mantan dan menggantinya dengan pacar baru yang dia pilih kebanyakan hanya untuk pelampiasan kegalauan atau bahkan balas dendam ke mantan, sehingga dicarilah sembarang orang yang asalkan memberi perhatian kepadanya, asalkan aja pacar baru ini, lebih cakep, lebih kaya, atau apalah yang lebih pokoknya. Sedangkan Hijrah berbeda, Menurut Raqib Al-Isfahani seorang pakar leksiografi Al-Quran berpendapat bahwa salah satu makna hijrah adalah meninggalkan syahwat, akhlak yang buruk dan dosa-dosa menuju kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Hal yang saya bagi ini juga bukan berarti menunjukkan bahwa saya lebih baik atau lebih sholeh dari kawan pembaca, melainkan hanya ingin saling berbagi dan mengajak untuk sama-sama memperbaiki diri kearah yang lebih baik, sampai sekarang pun proses ini masih saya giat-kan, karna masih sadar dengan kualitas diri yang masih sangat buruk. Bacalah dengan ketenangan dan hadirkanlah dahulu keimanan dalam hati kita yah. Kalau sudah, ayok kita mulai.

            1.       Berprasangka Baik


Hal pertama yang kita lakukan diawal kegalauan biasanya menyalahkan, dari menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain (mantan), bahkan menyalahkan Allah, kenapa Dia memberi cobaan seperti ini. Berprasangka baiklah pada Allah Subhanahuwataallah, Dia lah yang maha berkehendak, dan segala keputusannya pasti baik, sesuai dengan apa yang Dia sampaikan pada QS : Al-Baqarah : 216 
“… boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Percayalah tak ada yang lebih mengingikan kita menjadi lebih baik melebihi Allah, bisa saja kau dipisahkan dengannya karena dia tak baik untuk kehidupanmu kedepan dan pasti nanti akan diganti dengan Jodoh yang lebih barokah. Bacalah QS : An-Nur ayat 26, disana diterangkan dengan pasti bahwa Jodoh itu layaknya cerminan diri, asal kita berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan menjemput Jodoh itu dengan jalan yang terbaik menurut islam, In Sya Allah pasti diberi kemudahan, Innakalaa tukhliful mii’aad. Pastinya bukan dengan jalan pacaran lagi yah.

2.       Rubah Orientasi Cinta


Ketika putus cinta adalah moment terbaik untuk mengubah orientasi cinta, yang tadinya berorientasi pada makhluk yang penuh dengan kesemuan, kepalsuan, tak abadi dan pasti berakhir dengan kekecewaan, menjadi berorientasi kepada cinta yang hakiki, haq, selamanya dan tak pernah mengecewakan yaitu kepada Ar-Rahmaan sang pemilik kasih sayang. Allah adalah dzat yang Maha Pecemburu, Dia yang memenuhi segala kebutuhan tanpa kita minta, menebar rezeki ditiap hari untuk kita usahakan, memperhatikan dan menjaga kita dari segala yang membahayakan, namun dengan sombongnya kita kufur akan nikmat itu, bahkan kita semasa masih pacaran sering menyepelekan larangannya dengan seorang makhluk yang jauh derajatnya lebih rendah, apakah itu bukan kemusyrikan ?, Allah Azza Wa Jalla berfirman dalam Al-Qur-an yang pasti kebenarannya:
 “Katakanlah, ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu,harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS : At-Taubah : 24).

Tanya lah siapa yang lebih dominan dalam hati kita, yang sering kita ingat, yang namanya terus kita sebut, yang kita takut kehilangannya, apakah Allah ?, jika tidak maka tunggulah janji-Nya. So ini lah waktunya untuk memperbaiki orientasi cinta kita dan bertaubatlah kepada Allah atas segala dosa-dosa terdahulu. Jangan pernah menghilangkan kegalauan dengan melakukan kemusyrikan yang baru, itu hanya seperti kita mengeluh karna masuk kedalah lubang yang menyakitkan tapi kita malah menggali lubang baru yang lebih dalam untuk kita terjuni lagi, Naudzubillah.

3.       Bermanfaatlah


Usirlah virus kegalauan itu dengan sebanyak-banyaknya menebar manfaat kepada orang sekitar, mulailah dengan hal-hal yang sederhana, coba ingat lagi sewaktu masih pada masa jahiliyah pacaran pasti tuh kita kurang memperhatikan peluang-peluang manfaat yang ada disekitar, kita hanya sibuk memperhatikan si dia, walau sebenarnya kita tahu itu tak ada kebermanfaatan sama sekali untuk kita. Jadi mulai sekarang melangkahlah untuk lebih peka, berbagilah dalam kebaikan karna Allah maka kau pun akan dinaungi dengan kebahagian yang sesungguhnya. 

Diriwayatkan dari Jabir berkata, “Rasuullah Sallaullahualaihiwasalam bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersifat ramah. Dan sebaik-baiknya manusai adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lain,” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Habiskan waktumu dengan hal-hal bermanfaat, misalnya mengencangkan ibadah yang sudah mulai longgar, mengikuti kegiatan relawan, melanjutkan hobi positif yang kemarin terlalaikan atau apapun selama itu dalam kebaikan.  Jangan lagi kau habiskan dengan hal yang sia-sia, seperti mendengarkan musik-musik galau yang cenderung musyrik, curhat kesana kemari mencari perhatian orang yang sungguh tak akan mengurangi rasa galau tersebut, atau bahkan sibuk mengejar target pacar baru dengan segera hahahahaiii.

4.       Bungkus


Setelah melakukan langkah-langkah diatas pastilah kehidupan kita akan berangsur-angsur  menjadi lebih baik, namun tidak bisa dipungkiri kenangan indah nan semu yang dulu ada masih akan sering muncul hadir mengusik ketegaran hati. Nah sistem bungkus ini bisa diterapkan untuk mengatasinya. Singkirkan segala hal yang dapat mengingatkan kita dengan kejahiliayahan masa lalu, syaitan tak akan pernah diam untuk menggoda kita untuk mengingat apapun yang akan menjerumuskan kita, jika ada kenangan yang hadir segera bungkus dan serahkan ke Allah, mintalah dengan berdo’a agar diberi keteguhan iman untuk tak terjerumus lagi kedalam kenistaan, jika melihat hal yang berhubungan dengan dia segera delete, tekan terus sampai ketitik tidak mendominasi. In Sya Allah pasti diberi kemudahan.

 Nabi Sallaullahualaihiwasalam, sudah memberikan petunjuk tentang nikmatnya iman, yang diriwatayakan oleh Anas r.a., dari Rasuullah Sallaullahualaihiwasalam., beliau bersabda :” Ada tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman : 1. Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari selain keduanya., 2. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah., 3. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilemparkan ke dalam api neraka”. (HR. Bukhari : 16).

Itulah empat hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk membuang kegalauan putus cinta karena pacaran dengan jalan Hijrah. Hijrah dari masa jahiliyah ke masa yang terang menderang, dan tentu sebenarnya banyak hal lain lagi yang bisa kita lakukan tinggal ditambahkan saja dalam prosesnya.
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang". (QS Ar-Ra'd ayat 28.), sehingga tak mungkin ada ketenangan saat mengingat makhluknya. Ingatlah di dalam islam tak ada anjuran pacaran, banyak orang beranggapan pacaran adalah masa perkenalan untuk memasuki gerbang pernikahan. STOP !! jangan samakan. Pernikahan itu penuh akan keberkahan dari Allah, sedangkan pacaran itu penuh dengan kemaksiatan dan azab dari Allah, coba tanyakan dalam hati kita mungkinkah keberkahan bisa diperoleh dengan jalan kemaksiatan?.
Bagi kawan pembaca yang sekarang masih pacaran, pelajarin bener-bener 4 hal diatas, buat persiapan nanti wkwkwkwkwk. Jikalau masalah dahsyatnya azab pacaran bisa di googling aja sudah banyak orang-orang berilmu yang menerangkannya, tinggal kita aja lagi yang mau membuka hati atau tidak untuk menerimanya.

Segala yang benar dalam tulisan ini datangnya dari Allah Subhanahuwatalla, yang saya dapat dari orang-orang berilmu, saya hanya meneruskan kebenaran itu, sedangkan kesalahan dalam tulisan ini murni karna kelalaian saya pirbadi, mohon maaf apabila ada salah, tak ada sedikitpun menyinggung kawan-kawan pembaca, hanya ingin berbagi dalam kebaikan, semoga Allah Jalla Jallaluhu memberikan Hidayah kepada kita yang membacanya, Amin ya Robbal Alamin. Semangat Hijrah #IndonesiaTanpaPacaran
Wassalamualaikum Warhamatullah Wabarakuh.

Rabu, 14 Oktober 2015

Menghadapi Laporan Praktikum

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
tulisan saya kali ini akan membahas sedikit tentang kiat-kiat menghadapi sebuah bagian yang paling “menyenangkan” dari perkuliahan.
Praktikum, sebuah kata yang hangat ditelinga tiap mahasiswa khususnya yang kuliah di bidang Sains. Bagiamana tidak kemesraan bersama si praktikum ini sudah seperti soulmate banget, karena bisa tiap hari berurusan dengan si “dia”, tak bisa dilupa, mau makan teringat, mau mandi teringat, tidurpun bisa terbawa mimpi hedeehh, Itu lah keindahan praktikum. Praktikum sendiri dalam KBBI memiliki makna bagian dari pengajaran yang bertujuan agar peserta didik mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori.
Bagi mahasiswa baru si praktikum mungkin menjadi barang baru dalam kehidupannya, ada yang ketika awal bertemu, terkaget-kaget, terkesima, ataupun tergalau dibuatnya. Namun apapun rasanya, sang maba harus tetap menjalani hari-hari bersama praktikum selama beberapa semester dalam masa perkuliahannya. Banyak mahasiswa beranggapan bahwa praktikum adalah hal yang menjenuhkan dan melelahkan tapi bukan berarti ini menjadi alasan untuk mengesampingkan praktikum, karna biasanya praktikum juga menjadi penentu kelulusan sebuah mata kuliah, jika praktikum tidak lulus dan teori di kelas lulus tetap dinyatakan tidak lulus secara keseluruhan. Menurut saya pribadi kegiatan praktikum sebenarnya ada yang sangat menyenangkan, seperti halnya ketika melakukan kegiatan di dalam laboratorium, kita bisa melakukan percobaan-percobaan baru dan mengamati hal-hal baru, hampir seperti bermain tapi sambil belajar, namun hal yang kurang menyenangkan bagi saya dan rata-rata para mahasiswa adalah Laporan Praktikum.

Laporan praktikum bisa juga di sebut Soul Of Praktikum, karna di sanalah kita harus menceritakan segala hal tentang hasil kegiatan yang kita lakukan selama praktikum berlangsung, dimulai dari Judul hingga Kesimpulan, ditambah lagi terkadang dalam seminggu kita tidak hanya harus menyelesaikan satu laporan, bisa sampai 2 atau 4 sekaligus, ditambah lagi tugas-tugas kuliah yang tak henti merong-rong deadline. Namun jika kita bisa memanagemen waktu dengan baik pastilah semua itu bisa diatasi.
Walaupun sebenarnya setiap peserta didik memiliki cara belajar masing-masing yang tak bisa di samakan antara satu dengan yang lain, namun kali ini saya akan coba men-share, sebagian kiat-kiat untuk menghadapi laporan praktikum,:

  • 1.     Do’a

Berdo’a harus tetap jadi hal utama yang harus kita lakukan, karna sebaik-baiknya rencana kita, sehebat ataupun sepintar apapun kita, masih ada yang memiliki sebaik, sehebat dan sepintar membuat perencanaan sekaligus maha menentukan segala apapun didunia ini, jadi mintalah kemudahan pada Allah Subhanahuwataalla, Dia lah tempat meminta kemudahan, kecerdasan, dan kelapangan segala urusan kita.

  • 2.      Jangan Ditunda

Seseorang yang suka menunda-nunda pekerjaan itu disebut procrastinator, orang seperti ini seperti menggali lubang untuk dirinya sendiri. Banyak mahasiswa yang gagal dalam praktikum, dikarenakan suka menunda-nunda penulisan laporan hasil praktikum. Biasanya waktu yang diberikan untuk penulisan laporan selama satu minggu atau sampai pertemuan praktikum berikutnya, jadi belajarlah untuk tidak menunda, manfaatkan selah-selah waktu untuk menyicil penulisan laporan praktikum, seperti hal pribahasa lama yang mengatakan,”Dimana bumi saya pijak, disitu laporan saya tulis” heheheh. In Sya Allah kalau ini istiqomah dilakukan akan membuat tidur akan nyenyak, karna jujur saja banyak dari praktikan yang rela begadang sampe pagi hanya untuk mengejar deadline pengumpulan laporan karna menunda-nunda ini. Hedehh bisa sakit nanti.

  • 3.      Prepare Bahan

Biasakan sebelum berperang, senjatanya dipersiapkan, supaya ketika masuk ke medan perang gak hanya jadi sasaran tembak kaya figuran tuh kalau di film. Carilah berbagai macam refrensi yang informasinya bisa deipertanggung jawabkan seperti dari buku-buku universitas atau Jurnal ilmiah yang berhubungan dengan topik praktikum kita, kurangin mengambil refrensi dari blog-blog yang gak jelas, apalagi dari laporan kakak tingkat (sangat dihindari) karna pertama belum tentu laporan kakak tingkat itu benar dan valid, dan juga kalau ketahuan  meng-COPAS pastilah akan kena sanksi yang sangat berat seperti tidak lulus praktikum itu, jadi rugilah kita dibuatnya.

  • 4.      Fokus

Setelah senjata sudah siap semua, maka hal yang berikutnya harus di gembleng adalah “FOKUS”. Usahakan dalam menulis laporan kita kudu bener-bener totalitas, jadi kita bisa memulainya dengan mengesampingkan hal-hal yang akan mengganggu konsentrasi kita seperti Handphone dan Laptop yang nyolok ke jaringan internet tapi SOSMED aja isinya, atau TV yang lagi nayangin film kesukaan seperti India, Sintron atau bahkan Ghibah (gosip), dan segala hal lainnya. Berkomitmenlah untuk menyelesaikan laporan ini dengan segera. Bayangkan kenikmatan ketika kesimpulan sudah kita curahkan dalam buku laporan,, hmmmmmm

  • 5.      Sehat

 Orang dulu mengatakan “Didalam jiwa yang sehat terdapat jari yang kuat buat nulis laporan (wkwkwkwk)”. Yah kesehatan sangat penting untuk diperhatikan demi terlaksanya kiat-kiat diatas. Perhatikan asupan nutrisi, agar badan tak mudah drop, karna kalau sudah sakit, segalanya akan tidak karuan, bisa terpending atau laporan tetap jadi namun dengan isi yang acak-acakan. Istirahat juga harus dperhatikan, jangan biasakan mengerjakan laporan hingga tengah malam, karna itu akan mempengaruhi pola tidur dan menggangu kesehatan.

Mungkin itu sebahagian kiat-kiat menghadapi laporan praktikum yang saya bisa share dari pengalaman pribadi semasa kuliah kemarin. Ingat masih banyak sebenarnya kita-kiat lain yang bisa menjadi acuan untuk menghadapi laporan praktikum, tapi semoga tulisan sederhana diatas dapat bermanfaat untuk diaplikasikan khusunya untuk ade-ade mahasiswa baru yang masih sedikit asing tentang dunia praktikum.
Terimakasih sudah membaca, jangan lupa coment yang membangunnya serta di­-share keteman-teman. Ilmu itu harus diulang-ulang dan dibagi-bagi agar melekat.

Wassalamualaikum Warahamatrullah Wabarakatuh.


Sabtu, 10 Oktober 2015

Makhluk Kecil Berdasi Merah


Menulis cerita ini seperti menata ulang bata-bata bahagia yang sebenarnya sudah nampak rapi nan kokoh, namun mungkin kudu dihambur dan disusun lagi biar gesekan bahagianya terasa kembali.
Yah kisah ini memang terjadi di sebahagian penggalan waktu yang teramat singkat, namun tak sesingkat itu dapat terlupa dan terus teringat.
14 September 2015, tak seperti hari Senin biasanya dalam kayuhan waktu yang selama ini ku jalani, sadarku terpaksa harus kuhadirkan lebih awal dihari itu, bagimana tidak sudah banyak jam yang ku habiskan untuk menyiapkan hari itu, tentu kesia-siaan tak boleh ikut andil didalamnya. Dengan bekal tidur hanya beberapa jam kulalui ritual pagi ku untuk berserah dan meminta kemudahan untuk hari itu, yah aku masih ingat hal yang selalu diajarkan orang-orang berilmu, bahwa sebaik-baiknya rencana kita, Allah Jalla Jalaluhu lah yang lebih menentukan segalanya.
Kelas Inspirasi, itulah the big plan yang akan ku jalani hari itu bersama 9 sahabat yang baru seminggu ku kenal namun keasingan diawal pertemuan kami seakan minggat oleh kekompakkan tujuan yang kita usung bersama. Bergandeng ria dengan kesibukan masing-masing, kita sempatkan menumpahkan ide yang waras sampe yang nyeleneh dalam pertemuan nyata hinggapun maya (buka ghaib yah). Segala konsep acara hingga property acara semua sudah dipersiapkan sedahsyat mungkin untuk hari itu, Hari dimana kita kan menginspirasi banyak pasang jiwa berdasi merah yang masih bingung dalam mencapai cita-cita atau hanya sekedar menentukan apa cita-citanya.
Suasana pagi itu sudah memerintahku untuk segera berangkat ke sekolah SDN 015 Samarinda Kota, tempat aku akan di eksekusi, yah kata itu lah yang selalu terbayang dalam benakku, karna jujur saja walau basic sarjana yang aku peroleh adalah pendidikan, tapi memang aku sangat tidak bisa menghandle makhluk-makhluk berseragam putih merah yang liar, suka nangis, dan mengacuhkan teguran kita itu. Inilah hal-hal buruk yang seakan mencakar-cakar otakku selama perjalanan, namun terus saja ku optimiskan tekat dan menepis itu semua, hingga tibalah aku di alam itu, disana mereka telah sibuk lari kesana kemari dengan wajah tanpa beban yang tak pernah luntur menggantung ditawa mereka.
Allhamdulillah segalanya memang telah kita fixasi sehari sebelumnya, semua telah di cek.  Pagi itu juga bukan hanya makhluk berdasi merah itu yang hangat menyambut namun juga Kepal Sekolah, Staf Guru dan TU turut hangat menyambut kita sembari mengumpulkan anak-anak di lapangan untuk melakukan Upacara Bendera (ini niih yang udah hampir 5 tahun lebih gak ku ikutin dan parahnya lagi kala itu aku bertugas sebagai  “PEMBINA UPACARA” apa kada pusing pala awak, semalaman ngapalin teks amanat  heheheh). Tak begitu lama upacara benderapun selesai walau yang lain gak tau bahwa “amanat upacara” yang sudah dihapalin semalaman sebenarnya “blank”  dari ingatan tapi syukur jalan aja terus.
Acara inti kami buka dengan ice breaking dilapangan yang sangat menyulut semangat dan kegembiraan para makhluk kecil berdasi merah,  begitu pula dengan aku. Disaat ini lah segala pikiran buruk selama perjalanan tadi seketika pudar,, pudar,,, dan hilang begitu saja tanpa disadari. Ku terhanyut dalam lautan kegembiraan dan rasa tak ingin berhenti untuk menyelam dan menikmatinya. Hanya menghabiskan beberapa menit unutk acara pembuakaan itu seraya membawa bulir-bulir semangat yang dibagi dilapangan tadi ku bawalah senjata-senjata kimiaku ke tiap-tiap kelas mereka, maklum profesi lainku selain mengajar mata pelajaran kimia, juga sebagai Laboran di Laboratorium Kimia FKIP Unmul. Berbekal berbagai macam alat dan bahan kimia ku lakukanlah tugas besarku hari itu di kelas mereka, Menginspirasi , yah dengan praktikum-praktikum sederhana, ku ceritakan bagaimana keseruan pekerjaan yang 3 tahun lebih ku geluti. Jangan Tanya apakah mereka mengerti dengan pekerjaanku, mereka malah menebak bahwa pekerjaanku adalah dokter (karna kebetulan aku menggunkan Jas Laboratorium putih yang sebenarnya gak sama dengan Jas Dokter), ada yang menganggap saya adalah tukang sulap (karna reaksi-reaksi kimia yang masih mereka anggap adalah sesuatu yang magic, padahal mah biasa aja hehehee), bahkan ada yang gak peduli tentang apa pekerjaanku, dia hanya asik dengan ketakjubannya melihat praktikum yang ku pertontonkan. Setelah semua kelas ku hinggapi, sampaila kita di akhir pertemuan hari itu, dimana kita menutupnya dengan penggantungan cita-cita di sebuah pohon harapan yang ku buat bersama sahabat-sahabat yang “bungas” tersebut. Sembari menggantung, ku baca beberapa keinginan yang mereka tulis, ada yang mau jadi atlet, pemadam, polisi, bidan dan banyak lagi. Tak lupa juga kita mengabadikan moment-moment penutupan denga foto bersama beserta senyum tawa yang tiada habisnya ikut tergambar dalam tiap jepretan.
Mungkin sebahagian orang menganggap itu adalah hal yang biasa dan sederhana, namun hal-hal sederhana itu lah yang seakan memompa hormon Edorfin, iia mengeluarkan rasa bahagia yang bukan hanya sehari itu aku rasakan namun juga ditiap-tiap kisah-kisah itu aku hadirkan dalam ingatan. Sebenarnya hari itu adalah tugasku untuk membagi apa yang ku punya, namun seperti aku memberi satu kebagiaan kemereka dan segera dibalas oleh mereka dengan puluhan bahkan ratusan kebahagiaan. Mereka adalah siswa-siswi terbaik bangsa, siswa-siswi SDN 015 Samarinda Kota.

Senin diminggu ketiga September itulah hari yang tak akan pernah terlupakan.
Special thankz untuk sahabat-sahabat ku yang tergabung dalam Kelompok 2 Bungas, Serta Ibu Kepala Sekolah, Bapak Ibu Guru dan Staf TU, kalian tak akan hilang dalam ingatan.

Dan untuk anak-anak ku siswa-siswa SDN 015 Samarinda, jangn pernah hanya bermimpi, tapi langkahkan kakimu untuk mengejar mimpi itu, kuatkan tanganmu untuk menggapainya, serta bulatkan tekatnya untuk tak kenal lelah untuk meraihnya. Kalian makhluk-makhluk kecil berdasi merah yang sangat menginspirasiku.

Tengok keseruan saya bersama mereka disini

Kamis, 24 September 2015

Kue Bolu, Handphone dan Sedekah

Sebelum dibaca,  saya cuma mau menekankan bahwa ini  sungguh ini bukan bermaksud untuk ria atau bahasa gaulnya pamer, cukup ambil hikmah dari apa yang saya bagi dengan kejadian hari ini.
Hari ini 9 Dzhulhizah 1436 H / 23September 2015

Kriing…. Kriiinggg… alarm handphone kecil sudah menendang-nendang gendang telinga saya untuk menyuruh saya bangun dipukul 3.10 am. “Okeh fine,!! Saya akan bangun” tegas saya dalam hati.
Kurang lebih seperti itulah pagi yang saya selalu lalui ditiap bergantinya tanggal di lembaran kalender. Namun pagi ini semangat yang ada dalam diri berbeda dari biasanya, terasa lebih pekat konsentrasinya (kimia bgt), mungkin karna di hari yang special menurut agama saya ini, banyak big planning yang sudah masuk dalam kantong baju kerja saya.

Mentarisudah mulai bangkit beberapa derajat, dari tempat persembunyiannya, seraya menyuruh saya untuk segera memulai mengeluarkan satu-persatu rencana yang dari tadi nangkring dikantong. Dengan seabrek kresek yang menggantung santai di gantungan matic, saya telusuri kembali jalan ibu kota provinsi ini yang penuh dengan asap dan debu, salah satu dr sekian banyak kresek itu menyimpan hal yang mungkin kalau dari segi “Keterduniaan”biasa aja, tapi kalau dari sisi “Keterakhiratan” itu hyper super sangat BERHARGA banget-nget (hehehe lebay), yah salah satu rencana besar saya hari itu adalah untuk menukar Celengan Sedekah milik saya dan salah seorang teman, celengan itu milik suatu badan amil zakat yang cukup terkenal di negara seribu pulau ini. Namun sebelum sampai ke tempat penukaran,saya singgah di beberapa toko untuk membeli beberapa barang keperluan kantoryang hari itu kudu saya sediakan.

Tak sengaja mata melirik lingkaran speedometer si matic yang saya tunggangi, “sepertinya kau kehausan cuy,, ayok kita minum dulu” berkata mesra pada si matic. Saya belokkan lehernya ke sebuah SPBU di pinggiran jalan Juanda. Sambil menunggu antrian yang tak seperti ular tapi hanya seperti ulat, sesaat itu hati saya terkesima dengan sosok pemuda yang hanya dengan melihat kita sudah dapat menyimpulkan bahwa (maaf) dia tak sempurna dalam segi mental walau fisik bisa dibilang lengkap seperti yang lain. Pemuda putih yang memakai celana “cingkrang” dengan rambut kriting serta sedikit kurus itu bukanlah peminta-minta, melainkan dia seorang pedagang Kue Bolu, seketika begejolak rasa malu dan takjub dalam hati. Dengan semangat ditawarinya “setiap” rider  yang selesai mengisi tangki bahan bakarnya hingga tibalah giliran saya,
Pemuda           : Mas kue bolu nya ? (menyodorkan kue bolu yang sudah dibungkus rapi dalam plastic mika)
Saya               : Berapaan mas ? (menepikan motor setelah mengisi bensin, dalam hati saya semakin tercengang ternyata dia sangat pandai, di bicara denga nada yang jelas dan lancar walau pandangannya terkadang “lari”)
Pemuda           : 5000 aja mas ? (masih dengan pandangan lari)
Saya               : oh saya minta dua yah mas. (sambil tersenyum dan memberi uang 20 rb rupiah).
 Walau jujur sebenarnya saya sedang tidakmembutuhkan kue yang dia jual tapi saya anggap biarlah saya bersedekah hari ini, toh saya gak bakal rugi dengan membeli kue nya.
Karna baru memberi saya satu bungkus, dia kembali ketempat dagangannya dan mengambil satu lagi bersama kresek pembungkusnya. Setelah itu hati saya dipukulnya lagi, ternyata diabener-bener pandai, dengan mudah dia memberikan kembalikan yang sesuai dengan yang seharusnya saya terima, Masya Allah. Sambil merasa sangat bahagia saya kembali melanjutkan perjalanan kebarat mecari kitab suci, eehh lain becandakiranya  Sunggokong kah hehehe,

Tak lama roda si matic bergelinding dariTKP pertemuan pemuda itu saya sudah sampai ke tujuan penukaran celengan (walau sempat nyasar), tak begitu lama saya di kantor badan amil zakat tersebut, gak juga sempat baring istirahat atau sekedar mengembalikan posisi tulang punggung yang berantakan, saya segera melanjutkan perjalanan. Tanpa disadar deretan “Pahlawan”dalam dompet saya telah berguguran selama perjalanan perang, tinggalah sepasang Tuanku Imam Bonjol dan Pengeran Antasari yang menghibur saku celana saya. Okeh saya putuskan untuk memanggil “mereka” lagi di sebuah ATM terdekat disekitaran Jl. Sirad Salman. Dengan rasa bahagia yang berlipat-lipat dalam hati karna banyak hal super yang saya alami hari ini, dan semangat serta sikap buru-buru (emank gitu kalau terlalu semangat dan bahagia jadi buru-buru bawaannya), sampailah digerai ATM yang ada di halaman sebuah supermarket atau toko furniture (saya gak ingat jelas) dan seketika itu juga keluaranlah sang pahlawan dari pulau Bali yang memberi perpanjangan nafas saya. Tanpa rasa ada bersalah saya menyalakan kembali si tunggangan biru dan mencari satu barang lagi sebelum nantinya balik ke sarang.


Sesampainya disebuah toko komputer di daerah pembangunan, yang tadi nya rencana mau belibarang terakhir malah celingak celinguk saya mencari barang, yah,, ada yang hilang dalam dekapan saya, handphone besar (nama dari handphone Android) saya tidak ada, pikiran sudah kebingungan membongkar tumpukan-tumpukan ingatan sambil bertanya “jatoh dimana?, Tertinggal dimana?, atau ada yang nyopet?”,hati pun kena efek Gegana, tanpa lagi memperdulikan mba nya yang jualan, langsung saya putar keras genggaman gas simatic, sambil terus berfikir, dan akhir nya si otak menemukan sebuah ingatan di dasar jurang otak yang terdalam dan gelap #caaillaahhh, “oh iya ketinggalan di atasmesin ATM”, serasa kesurupan dijalan Anggur yang sempit si matic menyalip apapun yang ada di depannya, sang hatipun tak ingin tinggaldiam, dengan lembut dia menghibur dan berkata,
“tenanglah,segala yang diperoleh Halal itu pasti gak bakal hilang, kalaupun hilang berarti ada pengganti yang lebih baik”, “okeh hati, I belive you, tapi itu lumayan ekh harganya, kalau hilangkan bisa pusing pala berbie ekhh kepala saya, dan ini sudah berapa lama saya tinggal ia sendiri disana” ucap saya.
Jarak yang jauh dan kemacetan yang serasa ketawa mengolok-olok tak lagi saya indahkan, harapan saya cuma satu, ketika tangan ini membuka pintu gerai ATM mata ini masih melihat si hp lagi berbaring tenang di atas mesin ATM itu. Ciiiittttt sampailah saya di depan gerai dan segera mendobrak pintunya, dan ternyataaaa,,,,,, ternyataaaaa,,,,,,, Alhamdulillah,, Terimakasih ya Allah si Hp besar telah raip tiada lagi bersantai ria ditempat terakhir saya meletakkannya, dengan wajah yang sedikit sedih saya keluar dari gerai, tiba-tiba DUAARRRR pintu gerai yang saya dobrak tadi roboh dan pecah wkwkwkwkw #becanda.
Bukan pintu yang roboh tapi hati saya yang kembali dirobohkan, oleh sesosok lelaki setengah baya yang masih menggunkan helm dan masker menutupi wajahnya, Nampak kulitnya yang gelap dan sedikit kusam karna selalu berinteraksi dengan udara jalanan, tak lupa baju dinas biru muda lusuh dan juga tak kalah kusam warnya sudah, turut menjelaskan betapa dia adalah seorang pekerja keras. Dia menghapiri saya dan bertanya,
Lelaki             : Mas nyari hp ketinggalan yah ?
Saya               : iyah mas bener, (sontak menjawab dengan harap dan bahagia)
Lelaki                : iyah ini saya nemuin tadi di dalam(sambil menyodorkan Hp besar hasil jerih payah saya yang belum setahun menemani saya)
Saya               : Wah bener mas ini Hp saya,terimakasih banyak mas tapi maaf saya gak bisa ngasih apa-apa ini ekhhh
Lelaki             : gak usah mas, gak apa kebetulansaya petugas ATM nya ini (dia perugascleaningservice ATM Bank tersebut) saya tadi juga lapor ke kantor didalam siapa tau ada yang merasa kehilangan hp bisa hubungin saya, nomor telfon saya juga sudah saya kasih padahal didalam tuh.
Saya               : wah iyah mas terima kasih yah,tadi saya buru-buru banget pang sehabis narik uang di ATM, sekali lagi terimaksih banyak mas.
Dengan segera diengkol Supra nya dan tak lupa dilemparkannya senyum dan salam kepada saya yang menunggunya jalan terlebih dahulu.

Banyak hal dahsyat yang saya alami hari ini, dan saya kembali teringat sebuah tausiyah yang mengatakan bahwa Sedekah sesorang itu akan menghidarkannya dari segala musibah, Sedekah itu seperti payung yang akan melindunginya dari derasnya hujan, yah itu lah yang terbesit dalam fikiran saya selama perjalanan pulang sambil terus berucap Alhamdulillah.
Pelajaranyang bisa kita peroleh :
1.     Dari seorang pemuda yang memiliki kekurangan yang tak pernah berpangku tangan dengankeadaannya, dia tetap semangat mengais rezki dari Ar-Razaq dengan cara yang mulia, malulah kita yang sering bermalas-malasan dan banyak mengeluh dalam menjalani hidup ini dalam mencari rezki sang Ilahi. Ingatlah tiap-tiap manusia telah membawa rezkinya masing-masing ketika dia dilahirkan tinggal manusia itu mau berusaha mengabilnya atau tidak
2.     Dari sang Lelaki separuh baya yang memiki kejujuran yang sangat mengagumkan, walau dengan kekurangan ekonomi yang sangat tergambar dari raut wajahnya, namun kebaikan hati menunggu saya datang dan mengembalikan barang yang bukan milknya, itu yang memuliakan dan sebenarnya dia adalah orang yang sangat kaya akan hatinya.
3.     Sedekah. bersedekahlah karna sesungguhnya harta kita itu adalah apa yang kita sedekahkan bukanlah apayang kita simpan. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan “Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang yang fajir (pendosa), zhalim, atau bahkan orang kafir, karena Allah akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan sedekah tersebut.”


Semoga bermafaat....

Maaf tulisannya biasa banget,, heheheheh

Kamis, 03 September 2015

Ketegasan ??? Kecerdasan ???

Hari ini 2 September 2015 saya inginmeceritakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak asing lagi di “telinga” saya,namun sangat asing di “Mata” saya, yah mungkin bagus judulnya ini, “KETEGASAN.?KECERDASAN.?”
Sepertihari biasa dengan pakaian rapi saya telah duduk dikursi dan membuka pekerjaansaya yang hari  sebelumnya telah sayacicil, Seketika saya melihat Jarum jam yang mililit pergelangan tangan kala itusudah menujukkan angka 10 lewat 20 menit, malam sebelumnya saya sudah berencanabahwa besok pagi ada hal penting yang ingin saya beli di suatu toko buku dipusat perbelanjaan di Kota Rantauan saya. Dengan segera mengambil jaketangkatan yang tampak sangat lusuh dan kusam (sy hampir gak pernah jalan gakpake jaket, panas) dan kunci motor, saya keluar dan tak lupa sepasang sepatukulit hitam setia menemani. Dengan tenang saya menyalakan motor dan segeramenuju tujuan dengan jalan yang selalu saya lewati, menikmati panas yang memangdi jam segitu kota yang 5 tahun saya tempati memiliki cuaca yg panas sertakemacetan yang tak pernah absen ditiap harinya. Tujuan saya sudah hampir dekat,tiba-tiba tebulalak saya melihat sepasang “rompi hijau” yang menyala-nyala,eiitss itu bukan tukang parkir yah, itu adalah sepasang petugas Polantas yangsedang menjalani patroli (“katanya”).Dia menggunakan isyarat jari telunjuknyauntuk meminta saya menepi, ciiiiit rem saya tekan keras-keras.POL 1      : Selamat siang pak, maaf mengganggu perjalanannya.Didepan sana ada rambu bahwa dilarang melewati jalan ini dari arah sana bapak melanggar.
Saya       : (Bengong, teheran) oh iya kah pak, maafsaya tak melihat (dalam hati berfikir keras, beneran kah ada rambu dilaringmelintas disana)
POL  1    : Bisa lihat surat-suratnya.?
Saya       : (mengeluarkan dompet yang tebal,sebenarnya nota dan kartu aja isinya) ini pak STNK dan SIM saya (menyodorkan)
POL  1     : Okeh, bapak tau Bank KALSIM Jl.AbangLong (disamarkan heheheh) nanti ambil Surat-suratnya POS saya deket disana
Saya       : (Sambil mikir saya) Bank Kalsim ya ohhambil disana pak, okeh tapi surat tilang nay gak ada kah ini, karna saya masihjalan kesana kemari sampe siang. (karna memang saya itu belum sampe ketempattujuan saya)
POL       : Iya gak apa pak, kami sampe malamdisana (sambil menyalakan motornya Mereka Jalan,) Brruum suara motor metic yangmereka pake.
Sayahanya bilang okeh dengan wajah yang sedikit kesel, kenapa pas saya kena merekapergi, gak nyari “mangsa” lagi sampe seabrek. hehehe
Dengantak ingin memikirkan hal tadi saya melanjutkan tujuan, dan ternyata saya gakketemu tuh dengan barang yang ingin dicari. seketika terbesit dalam pikiran“Allah sudah mengatur ini semua, tak adayang kebetulan”.
Dengansegera saya menuju kaetempat Janjian kami “Ngedate” #priikitiww. Saya sempatidengan rasa penasaran, melihat rambu yang saya langgar tadi, ternyata benardisitu ada Rambu dilarang lewat, dengan keadaan yang sangat amat memprihatinkan(ampe sedih saya ngeliatnya), Rambu yang kusam bahkan hampir merah dan putihnyaitu menyatu bergradasi dengan indah. Setibanya disana tampat ketemuan ternyatabanyak tuh yang janjian sama si bapak-bapak Pol nya, beberapa orang sudahkeluar masuk dengan wajah kecewa. Ternyata sampai lah ke giliran saya, yangsebelumnya ada ibu yang menyerobot antrian dengan alasan yang sangat keren (alaibu-ibu) “pak saya mau jemput anak saya, kasian dia sudah mau pulang” saya punmengalah. Kami berlima (Saya, SI Ibu, POL 1, POL 2, POL 3) ada didalam sebuahruangan yang berukuran sekitar 3x3 Meter yang terletak di pinggir jalan. Disaatitulah kejadian yang tak ASING sebenarnya di “telinga” saya, karna seringmendengar dari orang-orang disekitar saya, namun sangat amat ASING di “mata”saya, karna yah kebetulan saya termasuk pengendara yang “cukup” taat aturan,kepuhunan aja tadi tuh kena tilang hehehe.
Si Ibu                     : Gak kurang lagi kah itupak.? (dengan nada memelas dan memaksa)
POL 2                     : itu sudah dibantu bu,tadi tuh dendanya 500K (Ala Shop Online), sudah di jadiin 250K, ya kan. (sambilmeminta dukungan   pernyataan ke Pol 1)
Si Ibu                     : 200K aja gin yah pak(kali ini dengan nada menggoda) hehehehe
POL 2                     : Ya sudah, ya sudah (denganmimik tak ingin lagi menlanjutkan tawar manawar)
Si Ibu                     : Ini pak denganmengeluarkan lembaran “I Gusti Ngurah Rai” di ruangan itu..
Kalaudikota asal saya biasanya uangnya di transfer, tp gak tau kalau dikota rantauansaya ini
Disisilain di POL 1 melihatkan saya mengenai pasal-pasal pelanggaran dan besarandenda, saya hanya mengiakan dengan tujuan tak mau berdebat lebih panjang karnitu Pasal sudah pasti baik. kemudian dia menyuruh saya untuk melanjutkan urusanke POL 2, hingga inti nya saya memilih ikut sidang dari pada harus mengeluarkanUang di ruangan itu, walaupun harus ada option tawar menawar. Dengan ramah siPOL 2 mengisi biodata saya sepertinya dia bener-bener ingin mengenal diri sayalebih dalam #LOL. Dan akhir nya dapatlah saya sebuah surat yang seumur hidupbaru ini saya dapatkan, itu bukanlah surat cinta melainkan surat sidang yangharus saya ikuti bulan depan.
Inikisah saya, disini terbesit kenyataan betapa telah hilangnya rasa KETEGASANseorang Oknum yang mencoreng GAGAH nya seragam abu-abu dangan rompi hijau itu.dan Kecerdasan seoranga Terdakwa yang menyokong kerusakan hukum di negara ini. Sepertilingkaran setan yang tak akan pernah berhenti berputar saling menyokong dlmkeboborokan.
JadilahPolisi yang tegas, ingat sumpahmu untuk negeri ini,, dan jadilah Terdakwa yangCerdas dengan mengikuti aturan negeri ini. Membuat sebuah PASAL perlu pemikirnayang sangat berat dan lama. jangan kau jatuhkan HARGA nya dengan tawar-menawarseperti membeli Ikan dipasar.
Angkat topi buat Polisi yang menghidupi keluarganyadengan jalan yang Jujur dan Halal, butmaaf saya gak punya topi untuk mereka yang menganggap remeh sebuah kewajiban (belum beli).