Hari ini 2 September 2015 saya inginmeceritakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak asing lagi di “telinga” saya,namun sangat asing di “Mata” saya, yah mungkin bagus judulnya ini, “KETEGASAN.?KECERDASAN.?”
Sepertihari biasa dengan pakaian rapi saya telah duduk dikursi dan membuka pekerjaansaya yang hari sebelumnya telah sayacicil, Seketika saya melihat Jarum jam yang mililit pergelangan tangan kala itusudah menujukkan angka 10 lewat 20 menit, malam sebelumnya saya sudah berencanabahwa besok pagi ada hal penting yang ingin saya beli di suatu toko buku dipusat perbelanjaan di Kota Rantauan saya. Dengan segera mengambil jaketangkatan yang tampak sangat lusuh dan kusam (sy hampir gak pernah jalan gakpake jaket, panas) dan kunci motor, saya keluar dan tak lupa sepasang sepatukulit hitam setia menemani. Dengan tenang saya menyalakan motor dan segeramenuju tujuan dengan jalan yang selalu saya lewati, menikmati panas yang memangdi jam segitu kota yang 5 tahun saya tempati memiliki cuaca yg panas sertakemacetan yang tak pernah absen ditiap harinya. Tujuan saya sudah hampir dekat,tiba-tiba tebulalak saya melihat sepasang “rompi hijau” yang menyala-nyala,eiitss itu bukan tukang parkir yah, itu adalah sepasang petugas Polantas yangsedang menjalani patroli (“katanya”).Dia menggunakan isyarat jari telunjuknyauntuk meminta saya menepi, ciiiiit rem saya tekan keras-keras.POL 1 : Selamat siang pak, maaf mengganggu perjalanannya.Didepan sana ada rambu bahwa dilarang melewati jalan ini dari arah sana bapak melanggar.
Saya : (Bengong, teheran) oh iya kah pak, maafsaya tak melihat (dalam hati berfikir keras, beneran kah ada rambu dilaringmelintas disana)
POL 1 : Bisa lihat surat-suratnya.?
Saya : (mengeluarkan dompet yang tebal,sebenarnya nota dan kartu aja isinya) ini pak STNK dan SIM saya (menyodorkan)
POL 1 : Okeh, bapak tau Bank KALSIM Jl.AbangLong (disamarkan heheheh) nanti ambil Surat-suratnya POS saya deket disana
Saya : (Sambil mikir saya) Bank Kalsim ya ohhambil disana pak, okeh tapi surat tilang nay gak ada kah ini, karna saya masihjalan kesana kemari sampe siang. (karna memang saya itu belum sampe ketempattujuan saya)
POL : Iya gak apa pak, kami sampe malamdisana (sambil menyalakan motornya Mereka Jalan,) Brruum suara motor metic yangmereka pake.
Sayahanya bilang okeh dengan wajah yang sedikit kesel, kenapa pas saya kena merekapergi, gak nyari “mangsa” lagi sampe seabrek. hehehe
Dengantak ingin memikirkan hal tadi saya melanjutkan tujuan, dan ternyata saya gakketemu tuh dengan barang yang ingin dicari. seketika terbesit dalam pikiran“Allah sudah mengatur ini semua, tak adayang kebetulan”.
Dengansegera saya menuju kaetempat Janjian kami “Ngedate” #priikitiww. Saya sempatidengan rasa penasaran, melihat rambu yang saya langgar tadi, ternyata benardisitu ada Rambu dilarang lewat, dengan keadaan yang sangat amat memprihatinkan(ampe sedih saya ngeliatnya), Rambu yang kusam bahkan hampir merah dan putihnyaitu menyatu bergradasi dengan indah. Setibanya disana tampat ketemuan ternyatabanyak tuh yang janjian sama si bapak-bapak Pol nya, beberapa orang sudahkeluar masuk dengan wajah kecewa. Ternyata sampai lah ke giliran saya, yangsebelumnya ada ibu yang menyerobot antrian dengan alasan yang sangat keren (alaibu-ibu) “pak saya mau jemput anak saya, kasian dia sudah mau pulang” saya punmengalah. Kami berlima (Saya, SI Ibu, POL 1, POL 2, POL 3) ada didalam sebuahruangan yang berukuran sekitar 3x3 Meter yang terletak di pinggir jalan. Disaatitulah kejadian yang tak ASING sebenarnya di “telinga” saya, karna seringmendengar dari orang-orang disekitar saya, namun sangat amat ASING di “mata”saya, karna yah kebetulan saya termasuk pengendara yang “cukup” taat aturan,kepuhunan aja tadi tuh kena tilang hehehe.
Si Ibu : Gak kurang lagi kah itupak.? (dengan nada memelas dan memaksa)
POL 2 : itu sudah dibantu bu,tadi tuh dendanya 500K (Ala Shop Online), sudah di jadiin 250K, ya kan. (sambilmeminta dukungan pernyataan ke Pol 1)
Si Ibu : 200K aja gin yah pak(kali ini dengan nada menggoda) hehehehe
POL 2 : Ya sudah, ya sudah (denganmimik tak ingin lagi menlanjutkan tawar manawar)
Si Ibu : Ini pak denganmengeluarkan lembaran “I Gusti Ngurah Rai” di ruangan itu..
Kalaudikota asal saya biasanya uangnya di transfer, tp gak tau kalau dikota rantauansaya ini
Disisilain di POL 1 melihatkan saya mengenai pasal-pasal pelanggaran dan besarandenda, saya hanya mengiakan dengan tujuan tak mau berdebat lebih panjang karnitu Pasal sudah pasti baik. kemudian dia menyuruh saya untuk melanjutkan urusanke POL 2, hingga inti nya saya memilih ikut sidang dari pada harus mengeluarkanUang di ruangan itu, walaupun harus ada option tawar menawar. Dengan ramah siPOL 2 mengisi biodata saya sepertinya dia bener-bener ingin mengenal diri sayalebih dalam #LOL. Dan akhir nya dapatlah saya sebuah surat yang seumur hidupbaru ini saya dapatkan, itu bukanlah surat cinta melainkan surat sidang yangharus saya ikuti bulan depan.
Inikisah saya, disini terbesit kenyataan betapa telah hilangnya rasa KETEGASANseorang Oknum yang mencoreng GAGAH nya seragam abu-abu dangan rompi hijau itu.dan Kecerdasan seoranga Terdakwa yang menyokong kerusakan hukum di negara ini. Sepertilingkaran setan yang tak akan pernah berhenti berputar saling menyokong dlmkeboborokan.
JadilahPolisi yang tegas, ingat sumpahmu untuk negeri ini,, dan jadilah Terdakwa yangCerdas dengan mengikuti aturan negeri ini. Membuat sebuah PASAL perlu pemikirnayang sangat berat dan lama. jangan kau jatuhkan HARGA nya dengan tawar-menawarseperti membeli Ikan dipasar.
Angkat topi buat Polisi yang menghidupi keluarganyadengan jalan yang Jujur dan Halal, butmaaf saya gak punya topi untuk mereka yang menganggap remeh sebuah kewajiban (belum beli).
Sepertihari biasa dengan pakaian rapi saya telah duduk dikursi dan membuka pekerjaansaya yang hari sebelumnya telah sayacicil, Seketika saya melihat Jarum jam yang mililit pergelangan tangan kala itusudah menujukkan angka 10 lewat 20 menit, malam sebelumnya saya sudah berencanabahwa besok pagi ada hal penting yang ingin saya beli di suatu toko buku dipusat perbelanjaan di Kota Rantauan saya. Dengan segera mengambil jaketangkatan yang tampak sangat lusuh dan kusam (sy hampir gak pernah jalan gakpake jaket, panas) dan kunci motor, saya keluar dan tak lupa sepasang sepatukulit hitam setia menemani. Dengan tenang saya menyalakan motor dan segeramenuju tujuan dengan jalan yang selalu saya lewati, menikmati panas yang memangdi jam segitu kota yang 5 tahun saya tempati memiliki cuaca yg panas sertakemacetan yang tak pernah absen ditiap harinya. Tujuan saya sudah hampir dekat,tiba-tiba tebulalak saya melihat sepasang “rompi hijau” yang menyala-nyala,eiitss itu bukan tukang parkir yah, itu adalah sepasang petugas Polantas yangsedang menjalani patroli (“katanya”).Dia menggunakan isyarat jari telunjuknyauntuk meminta saya menepi, ciiiiit rem saya tekan keras-keras.POL 1 : Selamat siang pak, maaf mengganggu perjalanannya.Didepan sana ada rambu bahwa dilarang melewati jalan ini dari arah sana bapak melanggar.
Saya : (Bengong, teheran) oh iya kah pak, maafsaya tak melihat (dalam hati berfikir keras, beneran kah ada rambu dilaringmelintas disana)
POL 1 : Bisa lihat surat-suratnya.?
Saya : (mengeluarkan dompet yang tebal,sebenarnya nota dan kartu aja isinya) ini pak STNK dan SIM saya (menyodorkan)
POL 1 : Okeh, bapak tau Bank KALSIM Jl.AbangLong (disamarkan heheheh) nanti ambil Surat-suratnya POS saya deket disana
Saya : (Sambil mikir saya) Bank Kalsim ya ohhambil disana pak, okeh tapi surat tilang nay gak ada kah ini, karna saya masihjalan kesana kemari sampe siang. (karna memang saya itu belum sampe ketempattujuan saya)
POL : Iya gak apa pak, kami sampe malamdisana (sambil menyalakan motornya Mereka Jalan,) Brruum suara motor metic yangmereka pake.
Sayahanya bilang okeh dengan wajah yang sedikit kesel, kenapa pas saya kena merekapergi, gak nyari “mangsa” lagi sampe seabrek. hehehe
Dengantak ingin memikirkan hal tadi saya melanjutkan tujuan, dan ternyata saya gakketemu tuh dengan barang yang ingin dicari. seketika terbesit dalam pikiran“Allah sudah mengatur ini semua, tak adayang kebetulan”.
Dengansegera saya menuju kaetempat Janjian kami “Ngedate” #priikitiww. Saya sempatidengan rasa penasaran, melihat rambu yang saya langgar tadi, ternyata benardisitu ada Rambu dilarang lewat, dengan keadaan yang sangat amat memprihatinkan(ampe sedih saya ngeliatnya), Rambu yang kusam bahkan hampir merah dan putihnyaitu menyatu bergradasi dengan indah. Setibanya disana tampat ketemuan ternyatabanyak tuh yang janjian sama si bapak-bapak Pol nya, beberapa orang sudahkeluar masuk dengan wajah kecewa. Ternyata sampai lah ke giliran saya, yangsebelumnya ada ibu yang menyerobot antrian dengan alasan yang sangat keren (alaibu-ibu) “pak saya mau jemput anak saya, kasian dia sudah mau pulang” saya punmengalah. Kami berlima (Saya, SI Ibu, POL 1, POL 2, POL 3) ada didalam sebuahruangan yang berukuran sekitar 3x3 Meter yang terletak di pinggir jalan. Disaatitulah kejadian yang tak ASING sebenarnya di “telinga” saya, karna seringmendengar dari orang-orang disekitar saya, namun sangat amat ASING di “mata”saya, karna yah kebetulan saya termasuk pengendara yang “cukup” taat aturan,kepuhunan aja tadi tuh kena tilang hehehe.
Si Ibu : Gak kurang lagi kah itupak.? (dengan nada memelas dan memaksa)
POL 2 : itu sudah dibantu bu,tadi tuh dendanya 500K (Ala Shop Online), sudah di jadiin 250K, ya kan. (sambilmeminta dukungan pernyataan ke Pol 1)
Si Ibu : 200K aja gin yah pak(kali ini dengan nada menggoda) hehehehe
POL 2 : Ya sudah, ya sudah (denganmimik tak ingin lagi menlanjutkan tawar manawar)
Si Ibu : Ini pak denganmengeluarkan lembaran “I Gusti Ngurah Rai” di ruangan itu..
Kalaudikota asal saya biasanya uangnya di transfer, tp gak tau kalau dikota rantauansaya ini
Disisilain di POL 1 melihatkan saya mengenai pasal-pasal pelanggaran dan besarandenda, saya hanya mengiakan dengan tujuan tak mau berdebat lebih panjang karnitu Pasal sudah pasti baik. kemudian dia menyuruh saya untuk melanjutkan urusanke POL 2, hingga inti nya saya memilih ikut sidang dari pada harus mengeluarkanUang di ruangan itu, walaupun harus ada option tawar menawar. Dengan ramah siPOL 2 mengisi biodata saya sepertinya dia bener-bener ingin mengenal diri sayalebih dalam #LOL. Dan akhir nya dapatlah saya sebuah surat yang seumur hidupbaru ini saya dapatkan, itu bukanlah surat cinta melainkan surat sidang yangharus saya ikuti bulan depan.
Inikisah saya, disini terbesit kenyataan betapa telah hilangnya rasa KETEGASANseorang Oknum yang mencoreng GAGAH nya seragam abu-abu dangan rompi hijau itu.dan Kecerdasan seoranga Terdakwa yang menyokong kerusakan hukum di negara ini. Sepertilingkaran setan yang tak akan pernah berhenti berputar saling menyokong dlmkeboborokan.
JadilahPolisi yang tegas, ingat sumpahmu untuk negeri ini,, dan jadilah Terdakwa yangCerdas dengan mengikuti aturan negeri ini. Membuat sebuah PASAL perlu pemikirnayang sangat berat dan lama. jangan kau jatuhkan HARGA nya dengan tawar-menawarseperti membeli Ikan dipasar.
Angkat topi buat Polisi yang menghidupi keluarganyadengan jalan yang Jujur dan Halal, butmaaf saya gak punya topi untuk mereka yang menganggap remeh sebuah kewajiban (belum beli).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar